Seorang Mukmin adalah seorang juru damai yang agung, yang bisa
menghimpun bukan memecah belah, yang memperbaiki bukan merusak; Bijak
dalam mendamaikan pihak yang bertikai. Dan sebagai imbal baliknya,
banyak orang yang mendoakan kebaikan untuknya dan memujinya karena dia
telah mendamaikan dan menyelamatkan dari perpecahan. Orang yang
memperhatikan realita saat ini, dia akan dapati adanya keretakan yang
menggores kemurnian kecintaan dan jalinan persaudaraan. Hal ini nampak
dari hawa nafsu yang dituruti, kebakhilan dan ketamakan yang diikuti,
dan kebanggan terhadap pendapat sendiri. Sungguh benar Rasûlullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau bersabda : Sesungguhnya
syaitan telah putus asa dari (mendapatkan) penyembahan dari orang-orang
yang shalat di jazirah arab, akan tetapi dia akan selalu mengadu domba
di antara mereka. Ketika terjadi pertengkaran dan pertikaian, maka
perdamaian menjadi suatu yang sangat terpuji. Jika perselisihan adalah
keburukan, pertengkaran dan pertikaian adalah aib, maka sebaliknya,
perdamaian dan usaha mendamaikan adalah sebuah rahmat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar