Pengertian dan Hakikat
Jujur Menurut Islam
Bismillaahirrahmaanirrahiimii
Assalamualaikum Warahmatullai Wabarkaatuh
#Oleh: Abu Samah Al-Hafidz
Jujur dapat diartikan bisa menjaga amanah.
Jujur merupakan salah satu sifat manusia yang mulia, orang yang memiliki sifat
jujur biasanya dapat mendapat kepercayaan dari orang lain. Sifat jujur
merupakan salah satu rahasia diri seseorang untuk menarik kepercayaan umum karena
orang yang jujur senantiasa berusaha untuk menjaga amanah. Amanah adalah ibarat
barang titipan yang harus dijaga dan dirawat dengan sungguh-sungguh dan penuh
tanggung jawab. Berhasil atau tidaknya suatu amanat sangat tergantung pada
kejujuran orang yang memegang amanat tersebut. Jika orang yang memegang amanah
adalah orang yang jujur maka amanah tersebut tidak akan terabaikan dan dapat
terjaga atau terlaksana dengan baik. Begitu juga sebaliknya, jika amanah
tersebut jatuh ke tangan orang yang tidak jujur maka ‘keselamatan’ amanah
tersebut pasti ‘tidak akan tertolong’.
Dengan demikian, jujur dapat pula diartikan
kehati-hatian diri seseorang dalam memegang amanah yang telah dipercayakan oleh
orang lain kepada dirinya. Karena salah satu sifat terpenting yang harus
dimiliki bagi orang yang akan diberi amanah adalah orang-orang yang memiliki
kejujuran. Karena kejujuran merupakan sifat luhur yang harus dimiliki manusia.
Orang yang memiliki kepribadian yang jujur, masuk dalam kategori orang yang
pantas diberi amanah karena orang semacam ini memegang teguh terhadap setiap
apa yang ia yakini dan menjalankan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan
penuh tanggung jawab.
Karena orang yang jujur
umumnya akan bertanggung jawab penuh akan segala yang diberikan atau dibebankan
kepadanya maka pasti ia akan berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan
kewajibannya tersebut dengan sungguh-sungguh. Selain itu orang yang dalam lubuk hatinya
mengalir darah kejujuran maka ia tidak akan sanggup menyakiti atau melukai
perasaan orang lain. Dan karena itulah orang semacam ini pantas diberi amanah,
dengan kejujurannya ia tidak akan sanggup mengecewakan orang yang telah
memberinya amanah tentukan bukan amanah yang menyesatkan.
Kejujuran adalah perhiasan orang berbudi mulia
dan orang yang berilmu. Oleh sebab itu, sifat jujur sangat dianjurkan untuk
dimiliki setiap umat Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
“Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.” (Q.S.
an-Nisa: 58).
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul-Nya dan
janganlah kamu menghianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang
kamu mengetahui.” (Q.S. al-Anfal: 27).
Dari dua ayat tersebut didapat pemahaman bahwa
manusia, selain dapat berlaku tidak jujur terhadap dirinya dan orang lain,
adakalanya berlaku tidak jujur juga kepada Allah dan Rasul-Nya. Maksud dari
ketidakjujuran kepada Allah dan Rasul-Nya adalah tidak memenuhi perintah mereka.
Dengan demikian, sudah jelas bahwa kejujuran dalam memelihara amanah merupakan
salah satu perintah Allah dan dipandang sebagai salah satu kebajikan bagi orang
yang beriman.
Orang yang mempunyai sifat jujur akan dikagumi
dan dihormati banyak orang. Karena orang yang jujur selalu dipercaya orang
untuk mengerjakan suatu yang penting. Hal ini disebabkan orang yang memberi
kepercayaan tersebut akan merasa aman dan tenang.
Jujur adalah sikap yang tidak mudah untuk
dilakukan jika hati tidak benar-benar bersih. Namun sayangnya sifat yang luhur
ini belakangan sangat jarang kita temui, kejujuran sekarang ini menjadi barang
langka. Saat ini kita membutuhkan teladan yang jujur, teladan yang bisa diberi
amanah umat dan menjalankan amanah yang diberikan dengan jujur dan
sebaik-baiknya. Dan teladan yang paling baik, yang patut dicontoh kejujurannya
adalah manusia paling utama yaitu Rasulullah saw. Kejujuran adalah perhiasan
Rasulullah saw. dan orang-orang yang berilmu.Wallahu’alam.
“Semoga Tulisan Ini Bermanfaat Bagi Kita Semua” Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar