Minggu, 30 Maret 2014

Masih Bisa Bernafaskah Aku Besok Pagi



 Hari : Ahad, 30 Maret 2014 M.                                      

                                      Masih Bisa Bernafaskah Aku Besok Pagi
                                               #Oleh : Abu Samah Al-Hafidz


Bismillahirrahmaanirrahiim...
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarkaatuh...
Wahai saudaraku dan saudariku...
Ingatlah wahai saudariku dan saudariku bahwasanya kita hidup di dunia ini hanyalah kesenangan sementara dan kehidupan akhiratlah yang kekal....
Setiapa manusia akan merasakan mati, mungkin selama kita di dunia tidak pernah sadar untuk memikirkan akan kehidupan akhirat, hanya bisa memikirkan kehidupan dunia, mencari uang yang banyak, membangun rumah semegah mungkin dan lain sebagainya...
Wahai saudaraku dan saudariku...! 
Manusia akan melewati tahapan demi tahapan dalam perjalanannya menuju allah swt. Dari dalam ruh ke alam rahim hingga kemudian tanpa disadari kita semua akan mati kemudian berpindah ke alam barzah sampai manusia melangsungkan perjalanannya menuju allah swt.
Kematian ialah akhir dari kehidupan dunia, ia tamu tak diundang, tak ada seorangpun yang sanggup menghalanginya, dan ia adalah perintah allah swt yang selalu taat setiap saat. Itulah malaikat maut yang ditugaskan untuk mencabut nyawa manusia.
Allah swt berfirman: “Katalah : malaikat maut yang disuruh iuntuk mencabut nyawa mu akan memetikanmu, kemudian kepada rabbumu, kamu akan dikembalikan”. (As-sajadah :11).
Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari syaddad bin Aus radhiyaullahuanhu, ia berkata: kematian adalah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan di akhirat bagi orang yang beriman. Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air mendidih di bejana. Seandainya ada mayat yang di bangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak akan nyenyak dalam tidurnya.” (Al-Maut hlm. 69).
Sesungguhnya kematian itu sebuah ketentuan yang pasti, hakikat yang menakutkan, perkara yang tak terduga kedatangannya. Ia akan menjemput semua orang hidup, ia tak pandang bulu, mulai dari anak-anak sampai dewasa, pria maupun wanita, miskin maupun kaya.
            Allah Swt. Berfiman: setiap yang berjiwa pasti merasakan mati. (Al- Anbiya:35).
        Allah Swt. Berfiman juga : dan kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia sebelum engkau (Muhammad), maka jika engkau wafat, apakah mereka akan kekal”. ? (An-nisa:35).
            Semuanya tak dapat mengelak, menghindar, dan bersembunyi darinya walaupun berada dalam bangunan yang kuat dan kokoh.
  Allah Swt. Berfirman: dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkanmu, meskipun kamu berada dalam benteng yang tinggi dan kokoh. (An-nisa:78).
        Allah Swt. Berfriman: katakanlah sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu.(Al-jumuah:8).
Wahai saudaraku dan saudariku...!
Keinginan manusia sungguh tak tebatas sejauh mata memandang dan seindah fikiran menghayal. Jika demikian, sementara sudah dapat dipastikan bahwa kita tidak tau kapan kematian itu akan datang, maka seharusnya kita semua segera bertaubat dan senantiasa mengingat-Nya supaya kita dapat mempersiapkan bekal, sebagaimana Rasulullah Saw. Menganjurkan hal tersebut: “perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan: yaitu kematian. Karena sesungguhnya tidaklah seseorang mengingatnya di waktu sempit kehidupannya, kecuali (mengingat kematian) itu melonggarkan kesempitan hidup atas orang itu. Dan tidaklah seseorang mengingatnya di wakti luas (kehidupannya), kecuali (mengingat kematian) itu menyempitkan keluasan hidup atas orang itu.” (HR. Ath-Thobaroni dan Al-Hakim, Shahih Al-jamiush Shaqhir: no.1222, Shahih At-targhib, no. 3333).
Wahai saudaraku dan saudariku...!!! Kita mengira masih ada waktu besok dan besok, sedang yang kita punya mungkin lebih pendek dari itu. Wallahu’alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar