Kamis, 27 Maret 2014

Wahai Muslimah Ikutilah petunjuk Nabimu



Wahai Muslimah Ikutilah petunjuk Nabimu
#Oleh: Abu Samah Al-Hafidz

Saudariku..., semoga Allah membimbingmu, kita semua pasti menginginkan keselamatan dan kebahagian hidup di dunia dan akhirat. Kita semua sangat ingin mendapatkan rahmat (kasih sayang) Allah, tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Karena kita sangat mengharapkan hal itu, maka kita harus menempuh jalannya, yaitu melaksanakan rukun islam yang lima: bersaksi bahwa tiadak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam adalah rasul-Nya, mendirikan shalat yang lima waktu dan menjaganya dengan baik, mengeluarkan zakat, berpuasa bulan Ramadhandan haji jika mampu. Kelima hal tersebut adalah kunci untuk meraih surga Allah yang kekal abadi dan selamat dari neraka-Nya.
            Kemudian ada kewajiban bagi seorang muslimah yang perintah ini datangnya dari Allah Subhanahu Wata’ala dan Rasul-Nya, yakni menutup aurat (berjilbab) ketia ia akan keluar rumah. Allah Subhanallahu wata’ala berfirman: “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, kareana itu mereka tidak diganggu”  (QS. Al-Ahzab 33:59)
            Saudariku... apa yang menghalangimu untuk berjilbab???
            Sebagian muslimah berkata, “aku belom merasa siap untuk berjilbab karena imanku masih lemah”. Kita hendak bertanya, “kalau begitu kapan siapnya???  Apakah engkau bisa menjamin bahwa engkau masih akan hidup tahun depan??? Bagaimana seandainya ajal datang sebelum engkau merasa siap untuk berjilbab??? Apakah engkau tidak takut akan azab-Nya??? Ketauhilah saudariku, alasan seperti itu adalah bisikan syetan yang dibisikkan kedalam benakmu untuk menghalangimu dari menta’ati Allah”.
Sebagian lagi berkata, “Bukankah yang penting itu hati ??? kalau hati kita bersih saya pikir tak mengapa saya tidak berjilbab.” Jawabannya: Keimanan itu bukan hanya di hati saja, tapi iman itu adalah keyakinan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan di amalkan dengan anggota badan.
            Sebagian bertaka, “saya merasa malu untuk berjilbab karena sebagian besar teman-teman saya tidak berjilbab, kalau saya pake jilbab saya merasa terasing.” Jawabannya, “Islam mengajarkan agar seorang wanita merasa malu jika terlihat auratnya, bukan malah malu jika menutup auratnya. Suatu yang buruk tidak akan menjadi baik meskipun sebagian besar orang melakukannya. Allah Subhanallahu Wata’ala berfirman: “Katakanlah: “tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang bukruk itu mengagumkanmu, maka bertaqwalah kepada Allah hai orang-orang yang berakal agar kamu mendapatkan keberuntungan.” (QS. Al-Ma’idah 5:100).
Adapun hadits terasing, maka bersabrlah denga keadaan seperti itu karena Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Islam ini bermula dalam keadaan terasing, dan akan kembali menjadi terasing, maka berbahagialah orang-orang yang terasing.” (HR. Ahmad dan Muslim)
            Itu lebih baik daripada engkau mengikuti Trend yang menyalahi perintah Allah dan Rasul-Nya sehingga mencegahmu dari surga-Nya. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam Bersabda, “ Ada dua golongan dari penghuni Neraka yang aku belom pernah melihatnya; (salah satunya adalah) wanita-wanita yang berpakain namun seperti telanjang, mereka menyimpang dan membuat orang lain menyimpang, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal bau surga itu dapat tercium dari perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim).
            Sebagian berkata, “Jika aku berjilbab aku takut tidak di terima jika melamar pekerjaan.” Jawabannya, semua pembendaharaan langit dan bumi ada di tangan Allah, dialah yang maha pemberi rizqi dan dia berjanji, “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rizqi dari arah yang tidak disangka-sangkanya. (QS. At-Talaq 65:2). Maka hendaklahengkau bersangka baik kepada Allah.
Wallahu’alam.
“Semoga Allah meneguhkan hatimu untuk melaksanakan perintah-Nya dan membimbimngmu kejalan yang diridhai-Nya.” Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar