ADAB BERBICARA
Bismillaahirrahmaanirrahiimi
Assalamualaikum Warahmatullai Wabarkaatuh
#Oleh: Abu Samah Al-Hafidz
"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata
yang diridhai ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala yang ia tidak mengira yang akan
mendapatkan demikian sehingga dicatat oleh ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala
keridhoan-NYA bagi orang tersebut sampai nanti hari Kiamat. Dan seorang lelaki
mengucapkan satu kata yang dimurkai ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala yang tidak
dikiranya akan demikian, maka ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala mencatatnya yang
demikian itu sampai hari Kiamat." (HR
Tirmidzi dan ia berkata hadits hasan shahih; juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah).
Diantara adab
berbicara:
1. Semua pembicaraan harus kebaikan dalam hadits nabi Sholalllohu 'Alaihi Wasalam
disebutkan:
"Barangsiapa yang beriman pada ALLAH dan
hari akhir maka hendaklah berkata baik atau lebih baik diam." (HR Bukhari
Muslim)
2. Berbicara harus jelas dan benar, sebagaimana
dalam hadits Aisyah ra:
"Bahwasanya perkataan rasuluLLAH
Sholalllohu 'Alaihi Wasalam itu selalu jelas sehingga bias difahami oleh semua
yang mendengar." (HR Abu Daud)
3. Seimbang dan menjauhi bertele-tele,
berdasarkan sabda nabi Sholalllohu 'Alaihi Wasalam:
"Sesungguhnya orang yang paling aku benci
dan paling jauh dariku nanti di hari Kiamat ialah orang yang banyak omong dan
berlagak dalam berbicara." Maka dikatakan: Wahai rasuluLLAH kami telah
mengetahui arti ats-tsartsarun dan mutasyaddiqun, lalu apa makna
al-mutafayhiqun? Maka jawab nabi Sholalllohu 'Alaihi Wasalam: "Orang2 yang
sombong." (HR Tirmidzi dan dihasankannya)
4. Menghindari banyak berbicara, karena kuatir
membosankan yang mendengar, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu
Wa'il:
Adalah Ibnu Mas'ud ra senantiasa mengajari kami
setiap hari Kamis, maka berkata seorang lelaki: Wahai abu AbduRRAHMAN (gelar
Ibnu Mas'ud)! Seandainya anda mau mengajari kami setiap hari? Maka jawab Ibnu
Mas'ud : Sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku memenuhi keinginanmu, hanya
aku kuatir membosankan kalian, karena akupun pernah meminta yang demikian pada
nabi Sholalllohu 'Alaihi Wasalam dan beliau menjawab kuatir membosankan kami
(HR Muttafaq 'alaih)
5. Mengulangi kata-kata yang penting jika
dibutuhkan, dari Anas ra bahwa adalah nabi Sholalllohu 'Alaihi Wasalam jika
berbicara maka beliau Sholalllohu 'Alaihi Wasalam mengulanginya 3 kali sehingga
semua yang mendengarkannya menjadi faham, dan apabila beliau Sholalllohu
'Alaihi Wasalam mendatangi rumah seseorang maka beliau Sholalllohu 'Alaihi
Wasalam pun mengucapkan salam 3 kali. (HR Bukhari)
6. Menghindari mengucapkan yang bathil,
berdasarkan hadits nabi Sholalllohu 'Alaihi Wasalam:
"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan
satu kata yang diridhai ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala yang ia tidak mengira yang
akan mendapatkan demikian sehingga dicatat oleh ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala
keridhoan-NYA bagi orang tersebut sampai nanti hari Kiamat. Dan seorang lelaki
mengucapkan satu kata yang dimurkai ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala yang tidak
dikiranya akan demikian, maka ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala mencatatnya yang
demikian itu sampai hari Kiamat." (HR Tirmidzi dan ia berkata hadits hasan
shahih; juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah)
7. Menjauhi perdebatan sengit, berdasarkan
hadits nabi Sholalllohu 'Alaihi Wasalam:
"Tidaklah sesat suatu kaum setelah
mendapatkan hidayah untuk mereka, melainkan karena terlalu banyak
berdebat." (HR Ahmad dan Tirmidzi)
Dan dalam hadits lain disebutkan sabda nabi
Sholalllohu 'Alaihi Wasalam:
"Aku jamin rumah didasar surga bagi yang
menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah ditengah surga
bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di
puncak surga bagi yang baik akhlaqnya." (HR Abu Daud)
8. Menjauhi kata-kata keji, mencela, melaknat,
berdasarkan hadits nabi Sholalllohu 'Alaihi Wasalam:
"Bukanlah seorang mu'min jika suka
mencela, mela'nat dan berkata-kata keji." (HR Tirmidzi dengan sanad
shahih)
9. Menghindari banyak canda, berdasarkan hadits
nabi Sholalllohu 'Alaihi Wasalam:
"Sesungguhnya seburuk-buruk orang disisi
ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala di hari Kiamat kelak ialah orang yang suka membuat
manusia tertawa." (HR Bukhari)
10. Menghindari menceritakan aib orang dan
saling memanggil dengan gelar yang buruk, berdasarkan QS 49/11, juga dalam
hadits nabi Sholalllohu 'Alaihi Wasalam:
"Jika seorang menceritakan suatu hal
padamu lalu ia pergi, maka ceritanya itu menjadi amanah bagimu untuk
menjaganya." (HR Abu Daud dan Tirmidzi dan ia menghasankannya)
11. Menghindari dusta, berdasarkan hadits nabi
Sholalllohu 'Alaihi Wasalam:
"Tanda-tanda munafik itu ada 3, jika ia
bicara berdusta, jika ia berjanji mengingkari dan jika diberi amanah ia
khianat." (HR Bukhari)
12. Menghindari ghibah dan mengadu domba,
berdasarkan hadits nabi Sholalllohu 'Alaihi Wasalam:
"Janganlah kalian saling mendengki, dan
janganlah kalian saling membenci, dan janganlah kalian saling berkata-kata
keji, dan janganlah kalian saling menghindari, dan janganlah kalian saling
meng-ghibbah satu dengan yang lain, dan jadilah hamba-hamba ALLAH yang
bersaudara." (HR Muttafaq 'alaih)
13. Berhati-hati dan adil dalam memuji,
berdasarkan hadits nabi Sholalllohu 'Alaihi Wasalam dari AbduRRAHMAN bin abi
Bakrah dari bapaknya berkata:
Ada seorang yang memuji orang lain di depan
orang tersebut, maka kata nabi Sholalllohu 'Alaihi Wasalam: "Celaka kamu,
kamu telah mencelakakan saudaramu! Kamu telah mencelakakan saudaramu!" (2
kali), lalu kata beliau Sholalllohu 'Alaihi Wasalam: "Jika ada seseorang
ingin memuji orang lain di depannya maka katakanlah: Cukuplah si fulan, semoga
ALLAH mencukupkannya, kami tidak mensucikan seorangpun disisi ALLAH, lalu
barulah katakan sesuai kenyataannya." (HR Muttafaq 'alaih dan ini adalah
lafzh Muslim)
Dan dari Mujahid dari Abu Ma'mar berkata:
Berdiri seseorang memuji seorang pejabat di depan Miqdad bin Aswad secara
berlebih-lebihan, maka Miqdad mengambil pasir dan menaburkannya di wajah orang
itu, lalu berkata: Nabi Sholalllohu 'Alaihi Wasalam memerintahkan kami untuk
menaburkan pasir di wajah orang yang gemar memuji. (HR Muslim).
Wallahu’alam “semoga
tulisan ini bermanfaat bagi kita semua” “Aamiin”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar