Selasa, 28 Januari 2014

Zuhud Terhadap Dunia Cinta Akhirat



ZUHUD TERHADAP DUNIA CINTA AKHIRAT

Tidak akan sempurna kecintaan seorang hamba terhadap akhirat kecuali dengan zuhud terhadap dunia. Dan zuhud ini tidak akan benar, kecuali setelah melihat dua hal dengan cara pandang yang benar pula:
Pertama: melihat kenyataan dunia yang sebenarnya. Betapa cepat dunia hancur, hilang, dan binasa. Melihat betapa rendah dan hinanya dunia, derita saat berebut dan rakus terhadapnya. Kemudian kepayahan letih, dan capek, yang di dapat, yang akhirnya terputus dan lenyap dengan menyisakan duka dan penyesalan. Maka orang yang rakus mengejar dunia, tidak lepas dari tiga keadaan, kegelisahan sebelum mendapatkannya, keresahan saat meraihnya, serta galau dan sedih setelah hilangnya darinya.
Kedua: melihat hakikat akhirat. Yaitu kepastian kedatangan akhirat dan kehidupannya yang kekal di sana. Kemuliaan segala kebaikan yang ada, serta jauhnya erbandingan –bahkan tidak bisa dibandingkan- antara khirat dan dunia. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, yang artinya, “Dan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal” (QS. Al-A’la : 17). Disana hanya ada kebaikan-kebaikan sempurna yang abadi. Sedangkan dunia hanyalah khayalan-khayalan yang menipu yang segera pudar kemudian hancur.
Apabila dua cara pandang ini sempurna, orang itu pasti mengutamakan yang ditunjukkan akal untuk di dahulukan serta zuhud terhadap apa yang di tunjukkan akal untuk zuhud terhadapnya.
Tabiat manusia siapapun itu tidak akan mau meninggalkan kenikmatan di depan mata, demi mendapatkan kemanfaatan di hari kemudian, yaitu keledzatan yang dinanti. Kecuali jika ia mengetahui lebih utamanya nikmat yang akan datang daripada yang dihadapan matanya, serta kuatnya keinginan pada nikmat yang lebih tinggi dan afdhal.
Maka, apabila seseorang lebih mengutamakan yang sementara, serba kurang dan penuh kerendahan, sebabnya bisa jadi ia tidak mengetahui hakikat keutamaan akhirat, atau tidak tertarik terhadap yang lebih utama. Dua hal ini menunjukkan salah satu dari dua kemungkinan; lemahnya iman atau lemahnya akal dan pengetahuan.
Kita harus memperhatikan hal-hal di bawah ini:
Pertama:  JAHANAM BAGI YG MENGHENDAKI KEHIDUPAN DUNIAWI
Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. (Al Israa’ 18)
Kedua:  TETAPI KAMU MEMILIH KEHIDUPAN DUNIAWI
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (Al A´laa 14-17)
Ketiga: NERAKA BAGI PENGUMPUL DUNIA (KIKIR)
Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (At Taubah 35)
Keempat: JANGAN RAKUS PADA DUNIA
Rosulullah saw bersabda, “Demi Allah bukan kefakiran (kemiskinan) yang aku khawatirkan atas kamu, akan tetapi aku khawatir apabila dunia ini dibentangkan untukmu sebagaimana ia telah dilapangkan untuk orang-orang sebelum kamu, lalu kamu saling merebut dunia sebagaimana mereka memperebutkannya. Akhirnya dunia menghancurkan kamu sebagaimana ia telah membinasakan mereka”. (Bukhari Muslim)
Kelima: CENGKERAMAN DUNIA
Abu Bakar Ash-Shiddiq ra berkata, “Pada suatu hari ketika aku bersama Rosulullah saw, maka beliau menggerakkan tangannya seolah-olah menolak sesuatu, sedangkan aku tidak melihat sesuatu apa pun di depan beliau. Tanyaku, “Wahai Rosulullah saw, mengapa engkau menggerakkan tanganmu seolah-olah menolak sesuatu, padahal aku tidak melihat sesuatu apa pun dihadapanmu?”. Beliau saw bersabda, “Diperlihatkan kepadaku seolah-olah dunia hendak mendatangi aku, maka kataku, “Pergilah kamu dari aku, sebab aku tidak senang denganmu”. Kata Dunia, “Ketahuilah bahwa kamu tidak akan mendapatkan aku lagi. Demi ALLAH jika kamu dapat terlepas dari cengkeramanku, maka aku tidak akan melepaskan cengkeramanku terhadap orang-orang yang datang sepeninggalmu”
Keenam: ALLAH AKAN MEMECAH BELAH HARTA ORANG YG MENGINGINKAN DUNIA
Rosulullah saw bersabda, “Barangsiapa ia bangun di pagi buta (pagi sekali) sedang ia berharap hanya pada harta benda (duniawi), maka ALLAH pasti mencerai beraikan urusan orang tersebut dan memecah belah hartanya. Dan ALLAH menjadikan kefakirannya itu di depan kedua matanya. Dan dunia yang telah tertulis baginya. Dan barangsiapa yang bangun pagi buta dengan mengharap akhirat, maka ALLAH pasti mengumpulkan keinginannya itu dan memelihara harta yang dimilikinya. ALLAH menjadikan kekayaan di dalam hatinya. Dunia akan mendatanginya dengan penuh hina dina (tak berharga)” (Imam al-Ghazali)
Ketujuh:  AKU TAKUT KALIAN BERLOMBA MENDAPATKAN DUNIA
Rosulullah saw bersabda, “Sesungguhnya demi ALLAH aku tidak takut kalian akan berbuat syirik, akan tetapi yang aku takutkan atas kalian adalah dunia, jangan-jangan kalian saling berlomba mendapatkannya”. (HR Bukhari Muslim)
Kedelapan:  HIDUP DI DUNIA BAGAI BERTEDUH DIBAWAH POHON
Rosulullah saw tidur diatas sebuah tikar, ketika beliau bangun tampak bekas tikar itu di pinggangnya. Kemudian kami berkata : “Wahai Rosulullah (bagaimana) seandainya kami membuatkan kasur (alas tidur yg empuk) untuk anda?” Maka Beliau bersabda, “Apalah artinya dunia ini bagiku? Aku didunia ini hanyalah bagaikan seorang pengendara yg berteduh dibawah sebuah  pohon kemudian pergi dan meninggalkannya”. (HR Tirmidzi)
Kesembilan:  DUNIA INI TAK BERHARGA
Rosulullah saw bersabda, “Sesungguhnya dunia ini dilaknat (dibenci tidak berharga) dan dilaknat (pula) apa yg ada didalamnya kecuali dzikir kepada Allah dan segala yang mendekatkan kepada-Nya, orang alim dan orang yang menuntut ilmu” (HR Tirmidzi). Wallahu’alam.
“Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua Aamiin”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar